Pertemuan Kemanusiaan Palestina Diaspora Indonesia di Turki

Acara Pertemuan Kemanusiaan Palestina dilaksanakan di Istanbul pada Sabtu, 9 Maret 2024. Acara ini diadakan untuk mengingatkan kita betapa pentingnya mengenang saudara-saudara kita

Acara Pertemuan Kemanusiaan Palestina dilaksanakan di Istanbul pada Sabtu, 9 Maret 2024. Acara ini diadakan untuk mengingatkan kita betapa pentingnya mengenang saudara-saudara kita di Palestina. Saudara-saudara kita di Palestina membutuhkan bantuan, setidaknya untuk memfasilitasi perjuangan mereka yang berpuasa dalam kondisi genosida. Puasa kali ini tentunya akan sangat berbeda dengan puasa sebelumnya, oleh karena itu Yayasan Way of Charity yang digagas bersama diaspora Indonesia kini mengadakan serangkaian acara untuk memikirkan kembali apa yang bisa kita lakukan untuk Palestina.

Ada tiga sesi kegiatan yang dilaksanakan dalam acara sehari penuh ini. Pertama-tama, dalam Pelatihan Menulis yang diberikan langsung oleh penulis terkenal Asma Nadia yang novelnya sudah banyak diterbitkan dan banyak film yang dirilis dari novelnya, “Surga Yang Tak Boleh Dilewatkan” termasuk salah satu novel terkenalnya. Pada sesi pertama ini beliau menjelaskan betapa pentingnya menulis dan menghasilkan karya, serta dengan cepat menjelaskan rumusan menulis. Beliau juga mengingatkan bahwa kita bisa membantu Palestina dengan menulis konten tentang Palestina atau mendonasikan hasil penjualannya.

Pada sesi kedua, terdapat Palestine Talk dengan 4 pembicara. Pembicara pertama adalah penulis internasional Helvy Tiana Rosa. Dalam kesempatan tersebut, beliau melalui internet mengatakan: Palestina adalah saudara kita, sehingga perlu adanya agenda yang terus mengingatkan kita bahwa kita perlu memperjuangkan Palestina. Pembicara kedua adalah Turan Kışlakçı, seorang jurnalis veteran Turki yang terlibat dalam pemberitaan Palestina. Dalam hal ini, beliau menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Palestina merupakan peristiwa bersejarah dan kita semua harus turut serta memaafkannya.

Selain kedua pembicara tersebut, Presiden Persatuan Mahasiswa Palestina di Turki, Abdurahman Al-Farrah, juga turut hadir dalam pertemuan tersebut. Dalam kesempatan tersebut beliau mengungkapkan betapa pedihnya perjuangan saudara kita di Palestina saat ini. Ia juga mengatakan, apa yang terjadi saat ini sungguh di luar imajinasi orang-orang yang bisa menjalani hari-harinya dengan normal, beraktivitas seperti biasa, bahkan bermimpi tentang masa depan dunia. Sesi wawancara ini diakhiri dengan sambutan dari Asma Nadia yang kembali mengingatkan apa yang bisa kita lakukan untuk Palestina, “Apapun yang bisa kita lakukan untuk Palestina, sekecil apapun, ayo kita lakukan, karena itu bisa menjadi pahala bagi kita.”

Dalam acara bertajuk Palestine Humanity Meeting ini juga digelar pemutaran bersama film Hayya yang dirilis pada tahun 2019. Film ini bercerita tentang seorang jurnalis yang menjadi sukarelawan dalam kegiatan bantuan kemanusiaan di Palestina, dan kemudian tanpa sadar ia mengambil seorang gadis Palestina bernama Hayya. Dari film ini kita belajar bahwa banyak cara untuk membela dan memperjuangkan Palestina.

Acara yang digelar di Markas Besar Istanbul Tuğva ini diakhiri dengan lelang novel Asma Nadia yang hasilnya akan disumbangkan ke Palestina. Sebelum lelang novel, puisi Helvy Tiana Rosa dibacakan oleh kakak Andhara, Elmy Maureza. Pada acara yang dihadiri kurang lebih 150 peserta ini, kami menyampaikan bahwa semangat kita untuk membela Palestina dan memperjuangkannya tidak akan pernah pudar.


Berita Lainnya